Makhluk yang Paling Buruk

Di suatu tempat ada seorang syekh, suatu hari syekh tersebut memerintahkan kepada anaknya, "Wahai anakku, berjalanlah kamu di muka bumi ini, carikan aku makhluk yang paling buruk di dunia ini, bawa kesini, sebelum ketemu, jangan kau kembali menghadapku". Akhirnya sang anak pun berangkat sesuai dengan yang diperintahkan ayahandanya.

Berjalanlah anak tersebut mulai mencari makhluk paling buruk di dunia, setelah lama berjalan, menyusuri jalan-jalan dan perkampungan, akhirnya dia ketemu dengan seorang pelacur. "Wah, inilah makhluk yang paling buruk, dia sering menjual dirinya, sering berbuat dosa besar". Dia mendekatinya, tapi sebelum sampai ke pelacur tersebut, muncul kata-kata dari hatinya, "Bukan, bukan dia, siapa tahu suatu hari dia bisa bertaubat". Akhirnya dia tidak jadi menghampiri pelacur tersebut, dan meneruskan perjalanannya.

Di setiap perjalannya dia bertemu orang-orang yang menurut dia banyak dosa, seperti pencuri, perampok, peminum, dll. Tapi sebelum mendekati, hatinya selalu berkata bahwa tidak menutup kemungkinan suatu hari mereka bisa bertaubat. Akhirnya setelah berbulan-bulan berjalan, dia menemukan seekor anjing yang jelek, kurus, bulunya kotor, penyakitan, liurnya najis, pokoknya dia beranggapan anjing itulah makhluk paling buruk di dunia. Dibawalah anjing tersebut kembali ke rumah, dalam perjalanannya pulang, anak tersebut mendengar kata hatinya, "Lantas, apa salahnya anjing ini, dia tidak pernah berbuat dosa, dia diciptakan Allah memang seperti ini?". Akhirnya, dilepaskanlah anjing tersebut, dan pulanglah si anak tadi dan menemui ayahandanya.

Setelah sampai di rumah, anak tersebut menemui ayahnya tanpa membawa apa-apa, tanyalah syekh tadi kepada anaknya, "Lho, mana makhluk yang paling buruk?". Si anak pun menjawab, "Saya". Syekh tersebut bertanya lagi, "Kenapa kamu mengatakan begitu?". Si anak pun menjawab lagi, "Semua orang bahkan makhluk yang saya lihat buruk, masih punya kemungkinan  baik, sementara saya hanya melihat mereka, tapi saya tidak pernah melihat kepada diri saya sendiri!" Akhirnya syekh tersebut hanya mengangguk dan meninggalkan si anak tadi tanda bahwa anak tersebut sudah mengerti apa yang dia maksud dari awal.


Apa hikmah yang kita ambil dari kisah di atas?


Sebenarnya yang diperintahkan syekh tersebut adalah hal diluar kemampuan manusia dimana pengetahuan manusia kurang dari 0,0...1% persen dari fakta yang sebenarnya. Manusia tidak bisa memastikan apa yang dia lihat berdasarkan persepsinya, yang bisa dilakukan manusia adalah merasa dirinya yang paling buruk. Seperti yang dicontohkan para Nabi dulu yang menyebut mereka sebagai orang dzalim kepada Allah dalam do'a-do'a mereka.

Related

Inspirasi 2570550248492593062

Posting Komentar

emo-but-icon

Follow Us

Follow Us

Like Us

Live Traffic

item