Mengenal Ajaran Tasawuf
Ilmu tasawuf adalah ilmu yang menjelaskan tata cara pengembangan rohani manusia dalam rangka usaha mencari dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan pengembangan rohani, kaum sufi ingin menyelami makna syari’ah secara lebih mendalam dalam rangka menemukan hakekat agama dan ajaran agama Islam. Bagi kaum sufi yang mementingkan syari’ah dan hakikat sekaligus, shalat misalnya, tidaklah hanya sekedar pengucapan sejumlah kata dalam gerakan tertentu, tetapi adalah dialog spiritual antara manusia dengan Tuhan.
QS. Al-Baqarah ayat 115 artinya :
“Dan kepunyaan Allah lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap disitulah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui”.
QS. Qaf ayat 16 artinya :
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari urat lehernya”.
Hadits Riwayat Imam Bukhari, artinya :
“Barang siapa memusuhi seseorang wali-Ku (wali Allah SWT. adalah orang yang dekat dengan-Nya), maka aku mengumumkan permusuhan-Ku terhadapnya.Tidak ada sesuatu yang mendekatkan hamba-Ku kepada-Ku yang lebih Kusukai dari pengalaman segala yang Kuwajibkan atasnya. Kemudian, hambaKu yang senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan melaksanakan amal-amal sunnah, maka Aku senantiasa mencintainya. Bila Aku telah cinta kepadanya, Akulah pendengarnya dengan ia mendengar, Aku penglihatannya dengannya ia melihat, Aku tangannya dengannya ia memukul, dan Aku kakinya dengan itu ia berjalan. Bila ia memohon kepada-Ku, Aku perkenankan permohonannya, jika ia meminta perlindungan, Kulindungi ia”.

yaitu hukum atau peraturan Islam yang mengatur seluruh sendi kehidupan umat Muslim. Selain berisi hukum dan aturan, syariat Islam juga berisi penyelesaian masalah seluruh kehidupan ini. Maka oleh sebagian penganut Islam, syariat Islam merupakan panduan menyeluruh dan sempurna seluruh permasalahan hidup manusia dan kehidupan dunia ini.
Tarekat (Suluk)
yaitu metode khusus yang dipakai oleh salik (para penempuh jalan) menuju Allah Ta’ala melalui tahapan-tahapan/maqamat.
Hakikat
adalah suasana kejiwaan seorang salik (sufi) ketika ia mencapai suatu tujuan tertentu sehingga ia dapat menyaksikan tanda-tanda ketuhanan dengan mata hatinya
Ma'rifat
adalah hadirnya kebenaran Allah SWT. pada seseorang sufi dalam keadaan hatinya selalu berhubungan dengan nur Ilahi. Ma’rifat membuatketenangan dalam hati,sebagaimana ilmu pengetahuan membuat ketenangandalam akal pikiran. Barang siapa meningkatkan ma’rifatnya, maka meningkat pula ketenangan hatinya.
Dari sinilah kita dapat melihat bahwa seseorang sufi tidak menginginkan kemewahan dalam hidupnya, kiranya kebutuhan duniawi sekedar untuk menunjang ibadahnya,dan tingkatan ma’rifat yang dimiliki cukup menjadikan ia bahagia dalam hidupnya karena merasa selalu bersama-sama dengan Tuhannya.
Komentar anda sangat diharapkan untuk ikut membangun blog ini! Syarat berkomentar:
1. Isi berupa saran dan kritik yang membangun
2. Tidak berisi kata sara, ejekan, atau hinaan terhadap satu atau sebagian kaum
3. Apabila ada perbedaan pendapat silakan sampaikan secara musyawarah & mufakat